Senin, November 12, 2007

Hak Atas Kekayaan Inntelektual

Pasar dan Hak Atas Kekayaan Intelektual
Lery Wongsonegoro (Business Analyst PNM Venture Capital)



Paten, rahasia dagang, hak cipta dan lain-lain, sebagai bentuk produk perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dapat menjadi alat yang dapat dipergunakan untuk mendominasi pasar (karena bersifat eksklusif, diberikan hanya bagi si inventor). Dengan mekanisme hukum tersebut sebuah perusahaan yang menguasai produk HaKI tertentu dapat mendominasi pasar yang relevan dengan produk HaKI bersangkutan, yang berarti juga memiliki prospek keuntungan finansial dengan risiko yang lebih dapat dikendalikan (karena telah berkurang tingkat persaingannya, sejauh komitmen pihak berwenang terhadap perlindungan HaKI memadai).

Untuk berbagai perusahaan yang telah menguasai produk HaKI tertentu, dan telah memiliki business design yang menggambarkan tingkat keuntungan finansial yang tinggi dan tingkat risiko yang rendah (apalagi telah dibuktikan dengan track record yang baik), akan memicu tingginya nilai saham perusahaan bersangkutan dan berikutnya pendapatan yang besar bagi si pemilik teknologi (inventor), si pengusaha (enterpreneur) dan si pemodal (antara lain pemodal ventura). Maka, tidak sulit untuk dimengerti mengapa pemodal ventura tidak mudah untuk menanamkan modalnya sebelum ada mekanisme yang dapat diandalkan untuk melindungi teknologi sebagai bagian dari melindungi upaya penetrasi/penguasaan pasar dan juga upaya melindungi keseluruhan investasi.

Demi kesamaan pandangan tentang nilai dari sebuah karya intelektual dalam hal ini berupa teknologi, maka inventor perlu memahami pandangan pihak lain (di luar si inventor), antara lain bagaimana seorang pemodal ventura berpikir. Dalam kerangka berpikir modal ventura tersebut ada beberapa isu utama yang dapat dijadikan alat untuk memahami kunci sukses dan peningkatan nilai (value driver) utama dari teknologi berpotensi untuk bahan pengkajian lebih lanjut.


Aspek pasar

Bagaimana potensi akseptasi/resistansi pengguna terhadap deliverable tersebut? Alternatif/substitusi/pesaing apa saja yang sudah ada di pasaran? Target pasar apa yang dituju oleh teknologi tersebut? Apakah pasar cukup besar untuk dapat menghasilkan aliran keuangan seperti yang disyaratkan?


Aspek operasi dan manajemen

Apakah proses bisnis untuk menghasilkan deliverable tersebut cukup sederhana/manageable? Apakah tersedia entrepreneur/tim manajemen yang relevan? Kekuatan apa saja yang dapat diandalkan dan juga kelemahan apa saja yang dimiliki oleh si enterpreneur dalam mengelola usaha? Apa yang dapat diandalkan (daya saing) dalam proses produksi seandainya teknologi berpotensi yang telah dilindungi tersebut diaplikasikan? Apakah proses produksi dan sistem produksi tersebut berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut di kemudian hari? Asistensi apa saja yang perlu diperbantukan agar dapat menyelaraskan harapan dari si wirausahawan, di satu sisi, dan si pemodal ventura di sisi lainya?


Mekanisme permodalan dan risiko bisnis

Mekanisme permodalan dan risiko bisnis memiliki kaitan yang sangat erat. Hal ini disebabkan oleh sifat alamiah pemodal untuk menghindari risiko kehilangan modal yang tidak mudah didapat. Oleh karena itu perlu adanya mekanisme penjaminan yang beberapa diantaranya berbentuk perlindungan hukum (hak cipta, paten, dll.) dan asuransi terhadap performansi dan keandalan teknologi (technology insurance).


Tingkatan risiko dan jenis permodalan

Penurunan risiko usaha terjadi pada saat inovasi berupa teknologi telah teruji dengan konsep ujian bertingkat (uji lab, uji lapangan, uji kehandalan, uji produksi massal, uji pasar dan sebagainya) dimana semakin jauh ujian yang dilalui, risiko teknologi dan atau komersial terus menurun.

Pada suatu tingkat risiko yang dapat diterima atau akseptabel modal ventura telah dapat mengambil peran seiring dengan proses komersialisasi teknologi. Kelak, setelah industri modal ventura berkembang di Indonesia, perkembangan tersebut akan mendorong terjadinya spesialisasi bidang usaha tiap modal ventura, sehingga tiap jenis teknologi sebaiknya ditangani oleh perusahaan modal ventura yang paling memahami bidang teknologi tersebut sehingga mengurangi resiko kedua belah pihak (inventor dan modal ventura).

Setelah perusahaan modal ventura masuk untuk mengembangkan teknologi tersebut menjadi suatu bisnis yang dapat diukur dengan ukuran-ukuran resiko industri perbankan, maka tahap pengembangan berikutnya adalah melibatkan perbankan untuk sumber pendanaan berikutnya, mendampingi modal ventura yang telah masuk lebih dahulu atau menggantikan sebagian atau seluruhnya modal perusahaan modal ventura bersangkutan (perusahaan modal ventura bersangkutan keluar). Jalan lain adalah, langsung menuju bursa melalui mekanisme IPO (initial public offering), untuk mendapatkan dana publik sebagai sumber pendanaan berikutnya.

Dengan kata lain, sebagai jembatan pengantar antara kegiatan litbang (dana R&D dari institusi pemerintah atau donor) dan kegiatan usaha (yang didanai oleh perbankan atau pasar modal) dalam keseluruhan siklus penggunaan teknologi, pemodal ventura membutuhkan ide-ide inovatif yang dapat menumbuh kembangkan nilai usaha secara pesat sehingga dapat menghasilkan return-on-investment yang tinggi sebagai imbalan atas tingginya risiko yang dihadapi. Gambaran tentang jenis usaha yang memiliki prospek tinggi dipaparkan pada bagian berikut.

Sumber : "Republika" (3 Desember 2004)

Di Sadur Oleh: "Ade ferlina'"

Tidak ada komentar: