Apakah aplikasi "Linux" bisa menggantikan aplikasi "Windows"?
Jawabnya.......Tentu saja.... tidak!!!! Hmmm.........mau tau alasannya...????
Maaf buat semua pecinta linux, tapi emang windows tidak bisa digantikan linux. Mengapa? pecinta Linux tentu sudah tahu berbagai aplikasi multimedia, design graphic, 3 dimensi, music director, dll di linux. Bahkan ada yang menelurkan turunan ubuntu, yaitu ubuntu studio yang berisi berbagai aplikasi buat para seniman, mulai dari seni grafis, video editing, musik, 3dimensi, pokoknya lengkap....
Tapi mengapa banyak user pula mencintai linux? Terutama user Indonesia? Mungkin bisa aku bilang penyebabnya karena para user merupakan orang2 IT, orang2 yang suka pada ilmu jaringan, hacker, admin n router, (sebenernya aku juga suka sih semuanya, tapi blm mampu, hihi..). Linux juga bisa diberdayakan sebagai OS buat pemakaian PC sehari2, yg lengkap dgn Office, games, setting jaringan, web development, bahkan ada F4L (Flash for linux...Udah pada tau?), lengkap deh...
Tapi kenyataannya, apakah kelengkapan linux beserta repository-nya cukup?
Para ahli linux pasti menjawab: cukup!! bahkan Linux lebih baik daripada Windows
Menurutku, Linux tidak lebih baik daripada Windows. Simpelnya.. adakah aplikasi pengganti Autocad? Pasti jawabannya ada: QCAD.
Tapi ada pertanyaan lagi: Apakah para user ada yang memakai QCAD untuk mengerjakan aplikasi CAD? Aku ga yakin ada yang menjawab "ya".
Karena, kebanyakan linuxer mungkin berbeda dengan penulis yang banyak berkecimpung di dunia IT dan design sekaligus. QCAD tidak bakal bisa menggantikan Autocad. Yang mungkin bisa menggantikan Autocad ya paling2 Intellicad, yang salah satu turunannya yaitu Briscad yang bisa, tp harganya sekitar US$250 (note:Intellicad kayak distro, banyak turunannya, cuma semi open source, cuma para anggotanya yg boleh punya code-nya) Mungkin para user sudah banyak menggunakan The Gimp sebagai pengganti Photoshop, menggunakan Inkscape sebagai pengganti Coreldraw atau Adobe Illustrator. Penulis sudah mencoba semuanya, tapi maaf, memang keberadaan software2 tersebut memang belum bisa menunjang kebutuhan sebagai seorang designer.
Apakah para Linuxer ada yang berkecimpung di dunia pembuatan musik? Apakah ada yang mengenal lmms atau audacity? Apakah bisa menggantikan Fruityloop dgn VSTi-nya? Apakah bisa menggantikan Sony Soundforge, Sony Acid, Cakewalk, Wavelab? Ehem... untuk ini penulis sih belum mencoba... :-) Tapi penulis juga yakin, sedikit para user yang pernah mencoba mendalami aplikasi2 lmms dan audacity, atau bahkan ada yang sudah tau? hihi... sama..
Bagaimana dengan video editing? Kali ini penulis juga bilang,... penulis belum coba sih.. jadi ga bisa komentar. Sudah banyak nyobain versi windows, mendalami Adobe Premier, Adobe After Effect, Ulead Media Studio, Sony Vegas, (kecuali Windows Movie Maker karene terlalu mudah dan gak bisa customize.)
Tapi, satu hal yang pasti: Linux lebih ringan, aman, stabil, sangat cocok, bahkan luar biasa buat networking dan pekerjaan normal. (not including me).
Sebaliknya, Windows juga tidak lebih baik daripada Linux. Contoh.. apa ya?... Hmm.... apa ya....
misalnya..: Jago Blue screen, jago kena virus, jago merusak registry, he he...iya kan????
Masalahnya aplikasi Windows masih banyak banget yang belum bisa tergantikan. Apa masalahnya? karena sebenarnya konsepnya sama aja dengan narkoba, pertama2 gratis (bajak maksudnya), setelah ketagihan baru kita diporotin.. hehehe
Buat pecinta Windows... maaf... becanda!! Sebenernya aku juga sama seperti kalian, belum bisa lepas dari Windows...
Buat pecinta Linux... maaf juga, aku coba mulai mencintai kalian, namun aku cinta kau dan dia....
Ya udah, akhirnya saya memutuskan untuk poligami saja..
Ada yang ikut aku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar